Pendidikan sekuler pangkal rusaknya generasi muda
Remaja menjadi harapan
penerus bangsa terlihat tidak lagi menjadi sebuah kalimat yang optimis untuk
diwujudkan; bagaimana tidak, jika dibandingkan dengan secuil generasi muda saat
ini kerusakan yang dihasilkan oleh para remaja juga tidak sedikit. Hampir
setiap berita yang kita dapatkan, baik melalui media televisi, online maupun
cetak tidak pernah luput dari permberitaan kenakalan remaja masa kini. Tahun-tahun
sebelumnya kita dihebohkan dengan temuan 7 orang siswa sd yang terinveksi
hiv/aids di situbondo, menyusul kemudian siswa sma yang melakukan arisan agar
mereka bisa menggunakan jasa prostitusi. Pesta seks setelah kelulusan ujian
nasional seakan sudah menjadi trend dikalangan pelajar; baik secara tertutup
atau terang terangan. Sungguh hal ini merupakan gejala-gejala bahwa generasi
muda sudah diambang kehancuran. Para pemikir negeri ini khususnya dibidang
pendidikan berupaya untuk “menangkal” berbagai penyakit akut di atas.
Seminar-seminar, workshop dan berbagai solusi lannya sudah dilakukan, tetapi
masalah remaja tak kunjung selesai. Lantas apa sebenarnya pangkal dari
kerusakan tersebut?.
Sudah sepantasnya generasi cerdas
negeri ini mulai meninggalkan cara berfikir yang dangkal dan cenderung
mensimplifikasi semua permasalahan yang ada seolah begitu mudah; dan segera
memulai berfikir secara komprehensif dengan solusi yang ideologis. Pasalnya
taraf berfikir yang dangkal nantinya bukan malah akan menyelesaikan masalah,
tapi malah akan memperparah keadaan yang sudah ada. Untuk itu penyelesaian
permasalahan ini harus dilakukan dengan pemikiran yang cemerlang yang langsung
mengarah kepada akar permasalahannya.
Dalam sebuah sistem, lebih
khususnya sistem yang dijalankan di dalam sebuah negara tentu semua hal yang
ada di dalam sistem tersebut adalah saling berkaitan. Tidak bisa kita paksakan
bahwa kesemua hal yang ada di dalamnya adalah tidak berkaitan. Sebagai contoh
sistem ekonomi misalnya, jika ekonomi negara hancur maka keuangan untuk
menopang pendidikan juga berkurang. Taraf pendidikan yang rendah akan semakin
memperparah ketimpangan sosial dan moral. Sistem pendidikan yang salah pun akan
menghasilkan generasi yang salah, begitu pula seterusnya. Akhirnya bisa kita
simpulkan bahwa semua ini berujung pada masalah sistemik yang solusinya juga
harus solusi yang sistemik.
Permasalahan utama segala
kerusakan yang terjadi di negeri ini adalah diterapkannya ideologi kapitalisme
sebagai asas untuk menjalankan roda pemerintahan. Kapitalisme yang merupakan
pengejawantahan dari sekulerisme-liberal yang pada hakikatnya adalah pemisahan
agama dari kehidupan, seterusnya akan memisahkan agama dari negara yang juga
secara langsung akan memisahkan agama dari pendidikan. Sekulerisme lahir dari
hasil kompromi golongan yang fobia berlebihan terhadap agama dengan mereka yang
masih mengakui agama, yang mana puncak kelahirannya biasa kita kenal dengan
revolusi prancis. Dari sini dapat kita fahami bahwa kelahiran sekulerisme
adalah hasil kompromi; yang menyandarkan kebenaran pada manfaat semata. permasalahannya
adalah tidak semua individu menginginkan menfaat yang sama dalam kehidupan
mereka. Alhasil kemanfaatan pun berpihak kepada mereka yang memiliki pengaruh
yang kuat, dalam hal ini adalah para kapitalis pemilik modal. Maka bisa
dipastikan setiap sistem yang berjalan itu sudah menjadi settingan dari para
kapitalis ini; sadar atau tidak, suka atau tidak semuanya sudah roda yang
dipaksa berputar, jika berhenti maka akan hancur. Sistem pemerintahan yang
berasaskan kapitalis dengan demokrasi
sebagai alatnya, tentu membutuhkan sistem lain untuk menopangnya agar
senantiasa berjalan. Oleh karena itu,sistem pendidikan yang menjadi pokok
bahasan penulis saat ini ; senantiasa dirancang sedemikian rupa agar bisa
meregenerasi individu-individu yang siap melanggengkan kehidupan
kapitalisme-sekuler ini.
Asas dari sistem pendidikan
sekuler ini adalah materialisme, disinilah titik temu antara kapitalisme dan
sosialisme, dimana bahasan mereka terbatas pada apa yang bisa diindra oleh
manusia; oleh karena itu agama yang tidak bisa mereka “lihat” menjadi perkara
yang kolot untuk diperbincangkan, bahkan bisa menghambat perkembangan sains dan
teknologi sehingga harus dibuang jauh-jauh dari pendidikan. Inilah sebenarnya
konsep ilmiah ala pendidikan sekuler, yang sejatinya hanya menjauhkan manusia
dari fitrahnya sebagai makhluq ciptaan Sang Pencipta. Proses ini bisa kita
sebut dengan dehumanisasi, yang memang dirancang agar manusia berprilaku tidak
seperti manusia.
Dampak dari pendidikan
sekuler ini tidak sedikit; apalagi hampir keseluruhan individu manusia di dunia
ini sudah terjerat pendidikan sekuler. Semua itu sudah tergambar di awal
pragraf tulisan ini. Akhirnya, manusia dididik untuk menjauhi fitrahnya,
sebagai hamba Allah; yang dikemudian hari akan menjadi budak peradaban sekuler,
ideologi kufur kapitalisme.
Islam sebagai agama yang
sempurna tentu punya solusi atas segala permasalahan, khususnya pada masalah
pendidikan. Sejak 14 abad silam, Allah telah memastikan islam adalah agama yang
sempurna, sehingga segala permasalahan baik di masa lalu, sekarang, maupun yang
akan datang pasti ada solusinya di dalam islam. Berikut asas-asas dari
pendidikan Islam;
1.
Asas pendidikan formal adalah akidah
Islam. Seluruh mata pelajaran dan metode pengajaran harus
berdasarkan akidah Islam.
2.
Kebijakan pendidikan
adalah pembentukan sistem berpikir dan kejiwaan islami pada anak didik.
3.
Tujuan pendidikan
adalah membentuk kepribadian islami serta membekali anak didik dengan sejumlah
ilmu dan pengetahuan yang berhubungan dengan urusan hidupnya.
4.
Dalam pendidikan,
ilmu eksperimental beserta derivatnya harus dibedakan dengan pengetahuan yang
berhubungan dengan tsaqâfah. Ilmu-ilmu eksperimental diajarkan
tanpa terikat dengan jenjang-jenjang pendidikan dan disajikan sesuai dengan
kebutuhan. Adapun pengetahuan yang berhubungan dengan tsaqâfah diberikan
pada jenjang pendidikan pertama sebelum jenjang pendidikan tinggi, berdasarkan
kebijakan tertentu yang tidak bertentangan dengan pemikiran-pemikiran dan
hukum-hukum Islam. Pada jenjang pendidikan tinggi, tsaqâfahdiajarkan
dalam bentuk pengetahuan, dengan syarat, tidak keluar dari kebijakan dan tujuan
pendidikan Islam.
5.
Pendidikan tsaqâfah Islam harus
disajikan di setiap jenjang pendidikan. Adapun cabang-cabang tsaqâfah Islam
beserta ragamnya disajikan pada jenjang pendidikan tinggi. Ilmu-ilmu
kedokteran, teknik, dan lain sebagainya juga disajikan pada jenjang pendidikan
tinggi.
6.
Ilmu sains dan
teknologi yang terkategori dalam ilmu yang bebas nilai (free of value)
boleh diambil tanpa ada persyaratan apapun. Yang berkaitan dengan tsaqâfah atau
pandangan hidup tertentu tidak boleh diambil jika bertentangan dengan Islam,
misalnya at-tashwîr (seni melukis, menggambar atau membuat
patung makhluk yang bernyawa).
7.
Kurikulum pendidikan
harus tunggal. Tidak diperkenankan ada kurikulum lain selain
kurikulum Negara. Lembaga pendidikan swasta boleh berdiri
selama kurikulum pendidikannya terikat dengan kurikulum Negara dan berdiri di
atas asas kebijakan umum pendidikan Negara.
8.
Negara menjamin
penyelenggaraan pendidikan bagi seluruh rakyatnya, tanpa memandang agama, suku,
dan ras.
9.
Negara bertanggung
jawab sepenuhnya dalam menyediakan fasilitas pendidikan bagi rakyatnya. (Usus At Ta’liim Al Manhaji hlm. 9-12).
Namun, sistem pendidikan
Islam hanya bisa diterapkan di dalam situasi yang kondusif pula. Jika
dipaksakan di dalam sistem kufur seperti sekarang ini, maka pendidikan islam
tak akan bertahan lama. Sistem pendidikan Islam hanya bisa tumbuh subur dan
baik di bawah naungan Khilafah Rasyidah yang menerapkan Islam secara kaffah.
Oeh karena itu sudah saatnya kita bersama-sama memperjuangkan Islam dengan
metode Rasul, untuk menyongsong tegaknya Al-Khilafah yang kita rindukan.
-Zikree Azhar
Zikree Azhar Aswani: Pendidikan Sekuler Pangkal Rusaknya Generasi Muda >>>>> Download Now
BalasHapus>>>>> Download Full
Zikree Azhar Aswani: Pendidikan Sekuler Pangkal Rusaknya Generasi Muda >>>>> Download LINK
>>>>> Download Now
Zikree Azhar Aswani: Pendidikan Sekuler Pangkal Rusaknya Generasi Muda >>>>> Download Full
>>>>> Download LINK