Apakah Cinta Itu?







Apakah itu cinta?





eheeem...


ini bukan galau yeah sob, atau dalam bahasa networkingnya itu unstable signal, wah gak banget...and gak gue banget tuh kalo galau ...


udah lama saya gak update blogg, maklum sibuk terus..hehehe :D


saya tahu banget kalo bahasan tentang cinta ini jadi ternding topic yang gak akan pernah basinya untuk dibahas. Yah abisnya kemaren termotivasi untuk menulis gara-gara ikutan acara MANIFESTO IDE, DARI GAGASAN KE TULISAN hasil kerjasama antara Himdika FKIP Untan dan FLP Kalbar kemarin tanggal 23 maret 2013 di aula FKIP, akhirnya dalam waktu +- 2 hari saya selesai menyusun kumpulan kalimat bergenre merah muda tapi tetap tegas dan jelas dan saya tetep coba hubungkan dengan IT hehe...(makse inyan ye)


okeeh bro and sis(ikhwan dan akhwat)langsung aje kite santep ini tulisen..


*warning jangan baca ini sambil pejamin mata !!!ntar gak keliatan..haha..(y)


sip,...:-)






Konon katanya kalau kita bicara tentang cinta, maka ia adalah satu hal yang tidak akan pernah habis dibahas. Mengapa? Konon katanya lagi jika ada 1000 orang kita tanya tentang pengertian apa itu cinta, maka akan ada 1000 definisi cinta yang akan kita dapatkan. Nah, itulah paling tidak gambaran awal yang saya dapatkan ketika akan membahas bab cinta ini. Lantas, seberapa hebat pengaruh cinta di dalam kehidupan kita?, mampukah ia mengubah kehidupan seseorang?, mari kita telusuri lebih lanjut dalam paragraf selanjutnya.










Kalau kita dengar-dengar dari kaum muda yang sedang dilanda “badai cinta” sering terucap kata-kata yang kurang dimasuk akal, sebagai contoh perkataan yang saya kutip di bawah ini;


Pernahkah kamu merasakan hebatnya sebuah cinta,
kamu tersenyum namun hatimu terluka,
kamu menangis namun hatimu bahagia,
kamu bersedih ketika bersamanya, dan
kamu tertawa ketika berpisah dengannya
Perlu kamu ketahui, aku pernah merasakannya, aku pernah tersenyum walaupun hati ini luka, karena kuyakin Tuhan tak menjadikan dirinya untukku,
Dan aku juga pernah menangis ketika bahagia, karena kutakut kebahagiaan cinta ini akan sirna begitu saja


Sumber: http://aguskusuma.blogdetik.com/mutiara-kata/makna-cinta-yang-sesungguhnya (paragraf ketiga)


Melihat dari paragraf di atas belum ditemukan tanda-tanda ditemukannya definisi cinta secara jelas, saya tahu bagaimana kesulitan mendefinisikan cinta dalam kata-kata. Menurut saya mungkin cinta itu lebih sering kita lakukan daripada kita ucapkan sehingga bawaannya lebih sulit mengucapkan daripada melakukan “cinta”. Nah untuk menggapai definisi cinta secara lebih jelas, ada baiknya kita merujuk kepada beberapa referensi yang saya ketahui. Ibnul Qayyim pernah mengatakan bahwa “Cinta itu tidak bisa didefinisikan secara jelas, bahkan bila didefinisikan tidak menghasilkan sesuatu melainkan menambah kabur dan tidak jelas, berarti definisinya adalah adanya cinta itu sendiri”. Betapa dalamnya Ibnul Qayyim mendefinisikan makna cinta, di dalam kalimat tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi cinta itu dikembalikan ke keberadaan cinta itu sendiri dan dampaknya bagi kehidupan seseorang.


Cinta merupakan salah satu dari sekian banyak nikmat-Nya yang telah dianugerahkan kepada kita kaum manusia di muka bumi ini. Untuk bahasan lebih lanjut, mari kita pelajar bagaimanakah definisi cinta yang sesunggunhnya yang diinginkan oleh Allah subhanahu wa ta’ala yang telah menciptakan kita manusia, langit dan bumi beserta segala isinya dan cinta itu sendiri. Jika kita kembali pada definisi awal tujuan diciptakannya manusia pada surah Az zariyat ayat ke 56; “ Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah/mengabdi kepada-Ku.” Nah kalau seandainya manusia sudah memahami betul makna ayat ini maka segala sesuatu yang kita lakukan semasa hidup di dunia ini patokannya adalah makna dari ayat tersebut itu tadi . Kita selalu mengingat di dalam setiap waktu yang kita lalui bahwa Allah menciptakan kita tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Begitu juga halnya dengan cinta, sudah semestinya cinta itu dalam rangka beribadah kepada Allah azza wa jalla buka untuk selainnya.


Baiklah, pada paragraf ini saya akan mengajak anda berfikir antara definisi dan fungsi. Teori dualisme saya pikir tidak hanya terjadi pada Dualisme gelombang partikel berdasarkan hipotesis Louis De Broglie, namun juga bisa terjadi antara definisi dan fungsi. Saya berikan contoh mungkin pada saat kita SMA pada mata pelajaran komputer ketika guru kita mengajarkan bahwa “ fungsi cpu adalah untuk memproses data” ketika kita ditanya mengenai apa pengertian dari cpu, maka kita mempunyai kecenderungan untuk menjawab berpatokan pada fungsinya, misalnya “cpu adalah bagian dari komputer yang berfungsi untuk memproses data”. Begitu juga tentang hal lain, contohnya pada jika kita bicara fungsi jantung, maka jantung berfungsi untuk memompa darah, maka jika ada soal “apakah itu jantung?” maka sudah dapat diperkirakan jawabannya adalah “Jantung adalah organ tubuh manusia yang berfungsi untuk memompa darah”. Nah melihat dari fenomena dari kehidupan sehari-hari seperti ini mengenai bagaimana kita mempunyai suatu kecenderungan pada dualisme definisi dan fungsi maka saya mencoba untuk menerapkan hal tersebut pada tulisan saya kali ini.


Berangkat dari banyaknya insan yang mencoba untuk mendefinisikan cinta dan jika manusia mempunyai kecenderungan untuk menyandarkan definisi pada fungsi (saya sebut dengan dualisme definisi-fungsi) maka ada baiknya kita tinjau terlebih dahulu fungsi cinta menurut Allah subhanahu wa ta’ala Rabb yang telah menciptakan rasa cinta pada manusia. Di dalam Quran surah Ar-Ruum : 21


“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir”.


Perhatikan kalimat yang saya tebalkan pada terjemahan ayat di atas, pernahkan kita sebagai hamba Allah melihat fungsi sebenarnya cinta yang diciptakan-Nya? Atau kita hanya mendefinisikan cinta semaunya kita? Hal seperti inilah yang sering kali terjadi pada tatanan kehidupan masyarakat saat ini. Cinta didefinisikan/disandarkan pada pendapat manusia yang belum tentu benar, sedangkan Allah telah menerangkan di dalam kitab-Nya untuk apa sebenarnya cinta itu. Allah telah menjelaskan bahwa cinta sejati yang tulus karena Allah subhanhu wa ta’ala tak lain akan menimbulkan ketentraman, kedamaian jiwa dan rasa kasih dan sayang. Tentunya cinta yang tulus hanya karena Allah akan bisa digapai dengan menggunaan syariat dan tuntunan Rasulullah shallallahu ‘alayhi wasallam. Hal tersebut bukan sebuah pilihan namun sebuah keharusan untuk menggapai ketentraman hidup di dunia maupun di akhirat. Lantas apakah cinta yang sekarang anak-anak muda lagi gencar-gencarnya kemukakan dengan berbagai perbuatan yang sudah tidak jelas arahnya ke mana itu merupakan cinta yang diinginkan Allah? Saya pikir kita sudah bisa menilai sendiri diri kita sebagai seorang muslim yang baik bagaimana harus berprilaku dan berucap sesuai dengan perintah Allah dan tuntunan Rasulullah.


Pada saat kita memaknai cinta tidak dengan apa yang Allah jelaskan di dalam ayat di atas maka hal yang kita rasakan ketika cinta itu datang tentu saja akan berbeda jauh, cinta yang seharusnya menumbuhkan kasih dan sayang, ketentraman jiwa, ketenangan hati malah menimbulkan gejolak hati yang gelisah, amarah, berprasangka buruk, melalaikan ibadah kepada Allah, membuang-buang waktu dengan hal yang tidak ada faedahnya. Hal tersebut sama sekali bukan yang dikehendaki Allah. Karena cinta karena Allah tentunya akan semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada-Nya. Nah akhirnya kita bisa menyimpulkan bahwa cinta itu adalah sesuatu yang menimbulkan rasa kasih dan sayang menentramkan jiwa dan tentunya semakin mendekatkan kita kepada Allah azza wa jalla yang telah menciptakan kita untuk beribadah kepada-Nya.


Jadi pada akhirnya sobat blogger muslim sekalian dimanapun anda berada, sekarang kita bisa membedakan yang mana sebenarnya cinta dan yang mana itu nafsu belaka.


Semoga tulisan ini bermanfaat ^_^






jangan lupa follow dan komentarnya :D

Komentar

  1. Assalamu'alaikum...
    Intinye cinta yang sesungguhnya itu cinta yang nda membuat kite lupa sama Allah kan, bg? :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. wa'alaykumussalaam warahmatullah..
      yups ,..cinta yang sesungguhnya malah akan semakin mendekatkan kita kepada Allah, :D Co Cweet..

      Hapus
  2. keren bang :D hhe
    unstable signal hhe

    BalasHapus
  3. hatinya "unreachable" sama Allah

    BalasHapus

Posting Komentar

Silahkan kasi komentar dan sarannya yah :D

Postingan populer dari blog ini

Solusi buat connectify loe yang sering disconnect sendiri!

Film "Kembang Polaria" Film asli Selakau-Sambas

teori orbital molekul