Elegi Pendidikan Negeri Ini (1)
sebuah repost dari tulisan penuh makna di facebook..
oleh Dianna Firefly pada 12 November 2012 pukul 10:49
·
kami tidak bersekolah setiap hari
kami tidak bersekolah setiap hari
padahal kau berpidato pendidikan adalah hak dasar anak
negeri
di layar televisi wajahmu berseri
di halaman koran, kutemukan potret wajahmu lagi
kau tidak tahu kegelisahan kami hari ini:
Guru tak bisa mengajar karena harus memanen padinya di huma
Kami harus membantu bapak dan emak memanen padinya
Bangunan sekolah hampir rubuh
Jalan menuju sekolah membuat jemari kaki melepuh
jadi tak perlu kau sangsikan semangat hidup kami,
apalagi membubuhkan kata "malas" di atas absensi kami
hidup tak semudah menginjakan kaki di atas kepala rakyat
kepala yang kau gunakan sebagai batu loncatan peroleh derajat martabat
urus saja tugasmu, urus saja moralmu* dan pikirkan hak kami:
anak-anak kelaparan dan putus sekolah
biaya pendidikan melambung tinggi
sedangkan upah pekerja tidak memadai
kau rampas tanah dan dagangan kami lagi
hari ini, saat kami melihat ke luar jendela
sekolah kami yang rusak dimakan rayap
untuk melambai sayang pada punggung ringkih orang tua
melihat mereka berjuang tanpa henti
kami hanya akan menemukan:
pendidikan negeri ini,
tak ikhlas sampai kepada kami, di daerah tertinggal arus informasi
kerap menjadi lapak judi dan tirani anti demokrasi
inikah keadilan sosial yang menjadi luka kami hingga mati?
Fakultas MIPA UNTAN.
West Borneo, 26 Oktober 2012
di layar televisi wajahmu berseri
di halaman koran, kutemukan potret wajahmu lagi
kau tidak tahu kegelisahan kami hari ini:
Guru tak bisa mengajar karena harus memanen padinya di huma
Kami harus membantu bapak dan emak memanen padinya
Bangunan sekolah hampir rubuh
Jalan menuju sekolah membuat jemari kaki melepuh
jadi tak perlu kau sangsikan semangat hidup kami,
apalagi membubuhkan kata "malas" di atas absensi kami
hidup tak semudah menginjakan kaki di atas kepala rakyat
kepala yang kau gunakan sebagai batu loncatan peroleh derajat martabat
urus saja tugasmu, urus saja moralmu* dan pikirkan hak kami:
anak-anak kelaparan dan putus sekolah
biaya pendidikan melambung tinggi
sedangkan upah pekerja tidak memadai
kau rampas tanah dan dagangan kami lagi
hari ini, saat kami melihat ke luar jendela
sekolah kami yang rusak dimakan rayap
untuk melambai sayang pada punggung ringkih orang tua
melihat mereka berjuang tanpa henti
kami hanya akan menemukan:
pendidikan negeri ini,
tak ikhlas sampai kepada kami, di daerah tertinggal arus informasi
kerap menjadi lapak judi dan tirani anti demokrasi
inikah keadilan sosial yang menjadi luka kami hingga mati?
Fakultas MIPA UNTAN.
West Borneo, 26 Oktober 2012
Komentar
Posting Komentar
Silahkan kasi komentar dan sarannya yah :D